Kupang - Kantor Wilayah Kementerian Hukum Nusa Tenggara Timur (Kemenkum NTT) mengikuti Workshop on WIPO Intellectual Property (IP) Diagnostics Tool yang diselenggarakan Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual bekerja sama dengan World Intellectual Property Organization (WIPO) pada Selasa (25/11/2025). Kegiatan yang berlangsung secara daring ini diikuti oleh seluruh Kanwil Kemenkum se-Indonesia. Dari Kanwil Kemenkum NTT, hadir Kepala Bidang Pelayanan KI, Erni Mamo Li, bersama jajaran.
Acara dibuka oleh Direktur Kerja Sama, Pemberdayaan, dan Edukasi, Yasmon, yang menekankan pentingnya pemanfaatan WIPO IP Diagnostics Tool untuk meningkatkan kapasitas pegawai dan memperkuat layanan kekayaan intelektual di Indonesia. Ia berharap workshop ini mendorong seluruh Kanwil agar semakin optimal dalam memberikan edukasi dan pendampingan KI bagi pelaku usaha dan UMKM.
Workshop menghadirkan Nassar Sarah dari WIPO sebagai narasumber utama yang memaparkan IP Diagnostics Tool, instrumen strategis bagi pelaku usaha untuk mengidentifikasi, menilai, dan mengelola aset kekayaan intelektual (KI). Alat ini membantu bisnis mengenali berbagai jenis KI, termasuk paten, merek, desain industri, hak cipta, dan indikasi geografis, menilai nilai komersialnya, serta memberikan strategi mitigasi risiko dan pengembangan aset intelektual untuk memperkuat daya saing dan inovasi.
Materi yang disampaikan menekankan bahwa kekayaan intelektual adalah aset bisnis bernilai strategis, bukan sekadar dokumen hukum. Dengan IP Diagnostics Tool, pelaku usaha dapat memahami posisi aset KI mereka, merumuskan strategi pengelolaan yang efektif, memaksimalkan potensi komersial, serta mendapatkan panduan pengembangan dan perlindungan kekayaan intelektual untuk mendukung inovasi dan keunggulan kompetitif di pasar global.
Dari tempat terpisah, Kepala Kantor Wilayah Kemenkum NTT, Silvester Sili Laba, menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini. Ia menegaskan bahwa pemahaman pegawai terhadap instrumen KI internasional menjadi penting agar pelayanan dan pendampingan kepada masyarakat, UMKM, dan pelaku ekonomi kreatif dapat semakin efektif dan berdampak.
Sesi dilanjutkan dengan diskusi interaktif mengenai penerapan IP Diagnostics Tool dalam pembinaan KI di masing-masing wilayah, termasuk strategi implementasinya bagi pelaku usaha. Pertanyaan peserta berfokus pada pemetaan aset KI dan optimalisasi pelindungannya.
Melalui keikutsertaan dalam workshop ini, Kanwil Kemenkum NTT menegaskan komitmennya untuk memperkuat pelayanan dan edukasi kekayaan intelektual. Pemanfaatan WIPO IP Diagnostics Tool diharapkan dapat meningkatkan literasi KI masyarakat, memperkuat ekosistem KI yang berkelanjutan, serta mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif yang inovatif di Provinsi Nusa Tenggara Timur.

