Kupang – Kantor Wilayah Kementerian Hukum Nusa Tenggara Timur (Kanwil Kemenkum NTT) di bawah Kepemimpinan Kepala Kantor Wilayah Kemenkum NTT,Silvester Sili Laba menggelar Ibadah Oikumene dengan tema "Kasih: Perintah Bukan Pilihan" pada Kamis,(07/08/2025). bertempat di Aula Kanwil.
Kegiatan ini diikuti oleh jajaran Kanwil Kemenkum NTT, Kanwil Direktorat Jenderal Imigrasi NTT, dan Kanwil HAM NTT. Ibadah berlangsung khidmat dan penuh sukacita, sebagai wujud pembinaan rohani serta memperkuat nilai toleransi dan persaudaraan di lingkungan Kemenkum NTT.
Ibadah dipimpin oleh Pdt. Mell Atock, M.Th, yang menyampaikan firman Tuhan dengan tema “Kasih: Perintah Bukan Pilihan”, berdasarkan Yohanes 14:15, “Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.” Dalam khotbahnya, beliau menegaskan bahwa kasih kepada Tuhan harus diwujudkan dalam bentuk ketaatan, bukan sekadar perasaan atau ucapan. Ketaatan terhadap perintah Tuhan menjadi bukti kasih yang sejati, termasuk dalam menjalankan tanggung jawab sebagai aparatur negara yang melayani dengan integritas dan hati nurani.
Lebih lanjut, Pdt. Mell Atock menyampaikan bahwa kasih bukanlah alternatif atau pilihan tambahan, melainkan sebuah perintah yang harus dijalani dengan kesungguhan. “Kasih bukan teori atau emosi sesaat, tetapi harus tampak dalam tindakan nyata—dalam cara kita bekerja, melayani, dan memperlakukan sesama, baik di kantor maupun dalam kehidupan bermasyarakat,”ujarnya.
Kepala Kantor Wilayah Kemenkum NTT, Silvester Sili Laba, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas semangat kebersamaan lintas unit yang ditunjukkan dalam ibadah tersebut. “Ibadah seperti ini penting untuk membangun karakter ASN yang tidak hanya profesional secara teknis, tetapi juga kuat secara spiritual dan moral. Kasih harus menjadi napas dalam setiap pelayanan publik yang kita lakukan,”ujarnya.Kakanwil Kemenkum NTT juga menekankan pentingnya merawat semangat persatuan di tengah keberagaman keyakinan.
Dengan terlaksananya ibadah oikumene ini, Kanwil Kemenkum NTT berharap nilai kasih yang diajarkan dapat diterapkan dalam lingkungan kerja sehari-hari. Ibadah ini menjadi simbol penguatan rohani bagi seluruh jajaran Kemenkum di wilayah Nusa Tenggara Timur dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sebagai pelayan masyarakat dan penegak hukum yang humanis.