Kupang - Jajaran Kementerian Hukum, Kementerian Hak Asasi Manusia (HAM), serta Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan mengikuti Apel Bersama, di Aula Kanwil, Senin(3/2/2025). Kegiatan ini dihadiri Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum, Silvester Sili Laba bersama Kepala Divisi Pelayanan Hukum, Bawono Ika Sutomo dan Kepala Divisi Peraturan Perundang-Undangan dan Pembinaan Hukum, Jonson Siagian.
Turut hadir Pimpinan Tinggi Pratama dan Pejabat Administrator Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan dan Perwakilan Kementerian HAM.
Dalam kesempatan ini, Wakil Menteri Hukum (Wamenkum), Edward Omar Sharif Hiariej mengatakan momentum ini bukan hanya sekedar rutinitas seremonial, tetapi sebagai ajang silahturahmi, berbagi informasi strategis. Selain itu, membangun sinergi yang lebih erat ditengah dinamika perubahan kelembagaan yang masih berlangsung hingga kini.
"Sinergi yang baik ini, akan memastikan kelangsungan program kerja yang berkesinambungan, adaptif terhadap perubahan regulasi, dan mampu mendukung visi besar kita menuju Indonesia Emas 2045,"ucapnya.
Lebih lanjut, Eddy menjelaskan, kebijakan pemerintah yang tertuang dalam Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 mengenai efisiensi belanja dalam pelaksanaan APBN. Instruksi ini mengatur tentang pembatasan belanja non-prioritas yang tidak memiliki output yang terukur. Artinya, meskipun ada pembatasan anggaran, kita tetap dituntut untuk menghasilkan kinerja yang maksimal dan berkualitas.
Adapun kebijakan efisiensi yang menjadi arahan Presiden yakni mengurangi belanja perjalanan dinas sebesar 50%, membatasi kegiatan seremonial maupun Focus Group Discussion (FGD), membatasi honorarium tim, serta memfokuskan anggaran belanja pada target kinerja pelayanan publik.
"Dalam kondisi anggaran yang terbatas, kita dituntut untuk lebih kreatif dan efisien dalam menjalankan tugas. Kualitas kinerja bukan hanya ditentukan oleh jumlah anggaran yang tersedia, tetapi oleh bagaimana kita memaksimalkan sumber daya yang ada, bekerja dengan lebih cerdas, dan memastikan bahwa setiap kebijakan yang kita ambil tetap memberikan hasil yang optimal meski dengan sumber daya yang terbatas,"ujarnya.
Eddy mengharapkan seluruh pegawai seluruh kementerian agar selalu berkembang dan meningkatkan diri, dalam setiap tantangan yang dihadapi. Pembatasan anggaran bisa menjadi dorongan untuk dapat berinovasi, mencari cara-cara baru yang lebih efektif, dan memastikan bahwa setiap kebijakan yang kita buat tetap memberikan hasil yang optimal meski dengan sumber daya yang terbatas.
"Saya percaya bahwa dengan semangat kebersamaan, kerja keras, dan dedikasi yang kita miliki, kita dapat menghadapi semua tantangan ini. Mari kita jaga komitmen untuk bekerja dengan penuh integritas, efisiensi, dan profesionalisme, agar setiap tugas yang kita emban dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya,"tutupnya.