Kupang – Kantor Wilayah Kementerian Hukum Nusa Tenggara Timur (Kanwil Kemenkum NTT) di bawah kepemimpinan Kepala kantor wilayah kemenkum NTT,Silvester Sili Laba menghadiri Ibadah Syukur Ulang Tahun ke-411 Jemaat Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) Kota Kupang yang digelar pada Kamis,(14/08/2025). Perayaan ini menandai sejarah panjang pelayanan jemaat sejak 14 Agustus 1614, menjadikannya salah satu pusat pertumbuhan iman tertua di wilayah NTT.
Mengangkat tema “Mengingat Masa Lalu, Membangun Masa Depan”, ibadah syukur dipimpin oleh Pdt. Welmirnce Pardosi-Makatita, S.Si.Theol dan Pdt. Emr. Mesach D. Beeh, M.Si. Dalam khotbahnya, para pendeta mengajak jemaat untuk meneladani semangat iman para pendahulu yang telah mewariskan nilai-nilai kasih, persatuan, dan pelayanan sebagai fondasi membangun kehidupan berjemaat di masa kini.
Hadir mewakili Kanwil Kemenkum NTT, Analis Hukum Ahli Madya,Hempy J.W. Poyk, yang menyampaikan bahwa keterlibatan Kanwil dalam kegiatan keagamaan merupakan bagian dari upaya memperkuat sinergi lintas sektor. “Gereja memiliki peran strategis dalam pembinaan moral dan kesadaran hukum masyarakat. Melalui kerja sama yang baik, kita dapat membangun tatanan sosial yang harmonis, berkeadilan, dan berlandaskan nilai kemanusiaan,” ujarnya.
Dari Tempat terpisah Kepala Kantor Wilayah Kemenkum NTT, Silvester Sili Laba, memberikan apresiasi atas perjalanan panjang Gereja Protestan Koepan hingga menjadi Jemaat GMIT Kota Kupang yang kokoh hingga saat ini. “Empat abad lebih gereja ini berdiri sebagai pilar iman dan persaudaraan di Kota Kupang. Kanwil Kemenkum NTT melihat gereja bukan hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga mitra strategis pemerintah dalam membentuk masyarakat yang taat hukum, menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, dan menjaga toleransi antarumat beragama,” ungkapnya.
Perayaan HUT ke-411 ini turut dimeriahkan dengan paduan suara jemaat, prosesi liturgi khusus, serta doa syukur bagi kelanjutan pelayanan. Kehadiran Kanwil Kemenkum NTT menjadi wujud dukungan terhadap peran lembaga keagamaan sebagai mitra strategis pemerintah dalam membangun masyarakat yang taat hukum, toleran, dan berdaya saing di Nusa Tenggara Timur.
