
Kupang – Kantor Wilayah Kementerian Hukum Nusa Tenggara Timur (NTT) di bawah kepemimpinan Kepala Kantor Wilayah, Silvester Sili Laba, berpartisipasi dalam Pelatihan Protokoler dengan metode Blended Learning yang digelar Balai Pendidikan dan Pelatihan Hukum Jawa Tengah Tahun Anggaran 2025. Kegiatan dilaksanakan pada hari Kamis (11/9/2025) secara virtual dan diikuti oleh perwakilan dari 10 Kantor Wilayah dan Unit Pelaksana Teknis dilingkungan Kementerian Hukum Republik Indonesia.
Pelatihan ini dirancang untuk meningkatkan kapasitas pegawai dalam memahami, menguasai, dan mengimplementasikan prinsip-prinsip keprotokolan dalam setiap kegiatan kedinasan. Selain itu, metode Blended Learning yang menggabungkan pembelajaran daring dan tatap muka diharapkan dapat memberi pengalaman belajar yang lebih komprehensif, interaktif, sekaligus fleksibel bagi peserta.

Hari pertama pelatihan digelar melalui pembelajaran jarak jauh dengan menghadirkan dua narasumber. Kepala Kanwil Kemenham Jawa Tengah, Mustafa Beleng, memaparkan materi tentang konsep dasar hak asasi manusia (HAM). Ia menegaskan bahwa HAM merupakan hak yang melekat pada setiap manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang tidak bisa dicabut oleh siapa pun, termasuk oleh negara.
“Hak asasi manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai anugerah Tuhan. Hak ini wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah, serta setiap orang demi menjaga harkat dan martabat manusia. Tidak ada satu pun pihak yang berhak mencabut hak tersebut,” ujar Mustafa.

Sesi berikutnya dibawakan oleh Direktur Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan, Sadono Sriharjo, yang mengangkat tema pembinaan ideologi Pancasila. Ia menekankan pentingnya semangat gotong royong sebagai fondasi untuk mengokohkan ideologi Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Menurutnya, nilai gotong royong tidak hanya menjadi warisan budaya, tetapi juga kunci untuk mewujudkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang bersatu, berdaulat, maju, dan berkelanjutan.
Kepala Kanwil Kemenkum NTT, Silvester Sili Laba, menyambut baik penyelenggaraan pelatihan ini. Menurutnya, kemampuan protokoler sangat penting karena mencerminkan citra kelembagaan sekaligus meningkatkan profesionalitas jajaran Kemenkum dalam menjalankan tugas sehari-hari.
“Pelatihan ini menjadi ruang belajar bersama yang bermanfaat. Kami tidak hanya mendapatkan penguatan keterampilan teknis keprotokolan, tetapi juga pendalaman materi yang menyentuh aspek fundamental, yakni HAM dan Pancasila,” ungkap Silvester.
Dengan terselenggaranya pelatihan ini, jajaran Kanwil Kemenkum NTT diharapkan semakin siap untuk menghadapi tantangan tugas, menjaga wibawa institusi, serta memberikan pelayanan publik yang profesional, humanis, dan berlandaskan nilai-nilai kebangsaan.

