Kupang, 19 Maret 2025 – Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum (Kemenkum) Nusa Tenggara Timur, Silvester Sili Laba, menerima Piagam Penghargaan Terbaik I Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA) kategori pagu sedang. Penghargaan ini diberikan dalam acara Stakeholders Day Tahun Anggaran 2025 dan Intress NTT Award Kinerja Anggaran 2024 yang diselenggarakan oleh Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Nusa Tenggara Timur, Rabu (19/3/2025).
Dalam sambutannya, Kepala Kantor Wilayah DJPb NTT, Catur Ariyanto Widodo, menegaskan bahwa pengelolaan anggaran memiliki peran vital dalam pelaksanaan kebijakan pemerintah, terutama di tengah tantangan ekonomi yang dinamis, baik di tingkat global maupun nasional. Ia juga menyoroti pentingnya sektor administrasi pemerintahan dalam pembangunan di Provinsi NTT, mengingat sektor ini menjadi salah satu yang utama setelah sektor pembangunan.
“Di tahun 2025, kita menghadapi tantangan yang tidak mudah, tetapi dengan modalitas yang baik dari tahun sebelumnya, kita optimis bisa menjalankan anggaran dengan lebih efektif. Efisiensi anggaran telah dilakukan sejak awal, dan kita harus fokus pada implementasi yang tepat guna,” ujarnya.
Catur juga mengapresiasi kinerja anggaran di Provinsi NTT yang menunjukkan tren positif. Hingga akhir tahun 2024, indikator kinerja pelaksanaan anggaran di wilayah ini berada dalam kategori sangat baik. Hal ini ditunjukkan dari perencanaan yang matang, eksekusi yang tepat, serta hasil yang sesuai dengan target yang ditetapkan.
Lebih lanjut, ia juga menyoroti transaksi non-tunai sebagai salah satu upaya meningkatkan efisiensi dan akuntabilitas dalam pengelolaan anggaran. Menurutnya, transaksi non-tunai yang dilakukan melalui Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) NTT memiliki konsentrasi tertinggi secara nasional, menduduki peringkat pertama di Indonesia dan peringkat kelima secara global setelah Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah.
Meskipun capaian anggaran di tahun 2024 sangat baik, Catur menegaskan masih ada ruang untuk perbaikan di tahun 2025. Beberapa aspek yang perlu ditingkatkan antara lain deviasi realisasi anggaran dan optimalisasi penyerapan anggaran. Ia mengingatkan bahwa deviasi yang terlalu besar menunjukkan ketidaksesuaian antara perencanaan dan eksekusi anggaran, sehingga perlu ada strategi yang lebih matang dalam implementasi program.
Selain itu, ia juga menyoroti pentingnya efisiensi dalam penggunaan anggaran dan memastikan bahwa alokasi anggaran sesuai dengan kebutuhan yang mendesak. Evaluasi terhadap Belanja Upah Pegawai Indeks (BUPI) juga menjadi salah satu hal yang perlu diperhatikan untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan.
Sebagai penutup, Catur mengingatkan agar seluruh satuan kerja segera menyelesaikan kewajiban administrasi anggaran, termasuk pencairan Tunjangan Hari Raya (THR) bagi pegawai yang masih belum diproses. Ia berharap koordinasi antar satuan kerja dan pemerintah daerah dapat terus ditingkatkan demi keberhasilan pelaksanaan anggaran di tahun 2025.
Dengan capaian dan evaluasi yang telah dilakukan, diharapkan kinerja pengelolaan anggaran di NTT terus meningkat sehingga dapat memberikan dampak positif bagi pembangunan dan kesejahteraan masyarakat di provinsi ini.
Menanggapi penghargaan yang diterima, Kepala Kantor Wilayah Kemenkum NTT, Silvester Sili Laba, menyampaikan rasa syukur dan apresiasi kepada seluruh tim yang telah bekerja keras dalam pengelolaan anggaran di lingkup Kemenkum NTT.“Kami sangat bersyukur atas penghargaan ini. Ini adalah hasil dari kerja keras dan komitmen seluruh jajaran dalam menjalankan anggaran secara efektif dan efisien. Ke depan, kami akan terus meningkatkan kinerja, memastikan setiap anggaran digunakan sebaik mungkin demi mendukung pelayanan kepada masyarakat,” ungkapnya.
Silvester juga menegaskan bahwa penghargaan ini menjadi motivasi bagi jajarannya untuk terus menjaga akuntabilitas dan transparansi dalam pelaksanaan anggaran. Ia berharap koordinasi dengan pihak terkait semakin diperkuat agar pelaksanaan anggaran di tahun-tahun mendatang semakin optimal.