
Ende - Bupati Ende, Yosef Benediktus Badeoda hadir dan membuka kegiatan koordinasi dan fasilitasi hubungan kelembagaan tahun anggaran 2025, Senin (1/12/2025). Kegiatan ini merupakan wujud sinergi Pemerintah dan DPR yang dalam hal ini Kementerian Hukum RI dan Komisi XIII DPR RI di Universitas Flores Ende.
Saat menyampaikan sambutan, Bupati menyampaikan bahwa forum ini diharapkan menjadi langkah konkrit dalam pelindungan kekayaan intelektual di kabupaten Ende.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum Nusa Tenggara Timur Silvester Sili Laba mengatakan, hingga saat ini Provinsi NTT telah mencatat 6.768 permohonan kekayaan intelektual, semantara khusus di kabupaten Ende baru terdapat 29 permohonan pendaftaran kekayaan intelektual yang terdiri dari 1 Indikasi Geografis Tenun Ikat Ende dan 28 Kekayaan Intelektual Komunal yang terdiri dari : Tarian Gawi. Ritual Pati Ka Du’a Bapu Ata Mata. Tenun Ikat Ende Motif Lawo Tangga Kopo, Tenun Ikat Ende Motif Lawo Mettu. Tenun Ikat Ende Motif Mata Anggo, Tenun Ikat Ende Motif Gami Tera Esa, Tenun Ikat Ende Motif Lawo Luka, Tenun Ikat Ende Motif Lawo Butu. Tenun Ikat Ende Motif Luka Mite, Tenun Ikat Ende Motif Lawo Mbere Hare, Tenun Ikat Ende Motif Lawo Mogha, Tenun Ikat Ende Motif Lawo Daki Sinde, Tenun Ikat Ende Motif Lawo Mata Rati, Tenun Ikat Ende Motif Lawo Mata Rajo, Tenun Ikat Ende Motif Lawo Ana Deo, Tenun Ikat Ende Motif Lawo Redu, Tenun Ikat Ende Motif Lawo Pea, Tenun Ikat Ende Motif Lawo Nepa Te’a, Tenun Ikat Ende Motif Lawo Nepa Mite, Tenun Ikat Ende Motif Lawo Mboko Wea Tenun Ikat Ende Motif Lawo Pea Kanga, Tenun Ikat Ende Motif Lawo Kelimara, Tenun Ikat Ende Motif Semba, Tenun Ikat Ende Motif Lawo Mata Rote, Tenun Ikat Ende Motif Lawo Soke Mata Loo, Tenun Ikat Ende Motif Lawo Jara, Tenun Ikat Ende Motif Lawo Mangga, dan Tenun Ikat Ende Motif Lawo Manu.

“Saat ini kami sedang mendorong Ubi Nuabosi dan Kopi Golulada untuk bisa didaftarkan Indikasi Geografis Kekayaan Intelektual”, ujar Kakanwil Hukum NTT.
Ia menambahkan, agar seluruh civitas akademika dapat berperan aktif memanfaatkan layanan kekayaan intelektual sebagai bagian dari proses hilirisasi inovasi yang mampu menghasilkan produk-produk bernilai tambah sehingga mampu bersaing secara nasional maupun global.
Hal serupa juga disampaikan Wakil Ketua Komisi XIII, Andreas Hugo Pareira. Sementara itu Bupati Ende menyatakan siap mendukung langkah konstruktif Kemenkum untuk segera mendorong masyarakat Ende untuk mendaftarkan hak cipta, paten teknologi ramah lingkungan, serta merek produk unggulan daerah, sehingga angka pendaftaran kekayaan intelektual di wilayah terus meningkat dan mendukung ekonomi kreatif berkelanjutan.

